Minggu, 27 Juni 2010

Kisah Bob dan Hasan - arti kesuksesan dan kesenangan hidup

Suatu kisah di negeri dongeng, ada dua orang sahabat yakni Bob dan Hasan yang sedang memperdebatkan kesuksesan dan betapa menyenangkannya hidup mereka di bumi ini...

Perbedaan persepsi mereka menimbulkan pertengkaran hebat. Kemudian turunlah seorang peri yang mengajak mereka ke negeri permen. Kemudian peri menyuruh kedua sahabat itu untuk berlari ke sebuah lorong. Dan peri itu mengatakan bahwa mereka akan menemukan jawabannya tentang hidup siapa yang lebih menyenangkan dan terkesan sukses. Si Bob pun berpikir bahwa yang paling cepat sampai ke gerbang itulah yang hidupnya lebih sukses dan menyenangkan.


Setelah ada aba-aba dari peri, Bob langsung lari dengan kencang tanpa melihat sekelilingnya! Yang dia pikirkan hanya gerbang itu. Tidak demikian dengan Hasan. Hasan benar-benar menikmati perjalanannya. Dia memperhatikan di sekelilingnya. Dan disepanjang lorong itu, ada banyak permen dengan berbagai rasa yang berada di sisi jalan. Dan Hasan pun mengambil semua permen dengan berbagai rasa yang bisa ia raih. Sekali lagi, Hasan benar-benar menikmati perjalanan itu. Setelah berlari begitu jauh, Bob sudah melihat gerbang itu. Dan tidak lama, ia pun sampai di gerbang itu dengan terengah-engah sembari menanti Hasan disana. Hasan masih menikmati perjalanannya. Di tengah perjalanan dia melihat seorang kakek yang terlihat lemah sekali. Kakek itu berkata "Nak, berikanlah apa saja yang bisa kamu berikan kepada saya. Saya sangat lapar..." Hasanpun memberikan sebagian permen-permennya untuk kakek tersebut dan segera melanjutkan perjalanan. Dan Hasanpun masih menikmati perjalanan itu! 

Setelah hampir 2 jam, Hasan pun sampai di Gerbang itu. Disana, Hasan disambut dengan tawa sembari ejekan dari Bob. "Hai Hasan, Kenapa kamu begitu lama untuk mencapai gerbang ini? Sedangkan aku sudah 1 setengah jam yang lalu sampai disini!" kata Bob. Hasanpun menjawab "Maaf sobat, aku tidak begitu menikmati perjalananku, karena disepanjang jalan tadi aku mengambil permen berbagai rasa dan aku memakannya! Sangat nikmat! Lalu ditengah perjalanan tadi, aku bertemu dengan kakek tua yang sangat lemah dan rapuh, kemudian aku memberikannya sebagian permenku. Aku tidak tahu apa yang terjadi pada kakek itu, bila aku tidak memberikannya permen. Mungkin kakek itu tidak akan bertahan. Nah setelah itu, barulah aku sampai di gerbang ini! Bagaimana dengan perjalananmu sobat? Aku sudah menceritakan banyak tentang perjalananku! Sekarang giliranmu untuk menceritakan apa saja yang terjadi di perjalananmu!" Bob pun terdiam! Dia tidak sadar bahwa dalam perjalanannya tadi banyak sekali hal-hal menyenangkan yang bisa dia lakukan! Tapi dia tidak menghiraukannya. Sekarang dia sadar bahwa hidupnya tidak lebih menyenangkan dan sukses dari Hasan. Yang dia rasakan hanyalah kelelahan. Karena malu, Bob pun mengaihkan pembicaraannya dan mengajak Hasan untuk membuka gerbang itu, ternyata gerbang itu adalah jalan untuk kembali menuju ke rumah.



Dari cerita di atas esensinya adalah jalan setapak atau lorong tadi diibaratkan sebagai jalan hidup kita dan gerbangnya adalah kematian kita. Bahwasanya, cepat atau lambat, toh kita juga akan menuju ke gerbang itu atau kematian itu! Maka dari itu, di sepanjang hidup ini, kita harus menikmatinya! Selain itu, sedapat mungkin kita juga harus bisa menjadi seseorang yang bermanfaat bagi lingkungan maupun orang lain di sekitar kita. Jangan menjadi Bob yang hidupnya hanya untuk menuju kematian tanpa memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi orang maupun lingkungan di sekitarnya dan tidak menikmati dan mensyukuri perjalanannya atau hidupnya. Jadilah seperti Hasan! Saya harap kita semua bisa menjadi Hasan-Hasan berikutnya! Amiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar